Teknologi Maju, Pekerja Waspadalah! Ancaman yang Mengintai di Balik Kemajuan
Kelas Digital - Teknologi Maju, Pekerja Waspadalah! Ancaman yang Mengintai di Balik Kemajuan
Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berinteraksi dan memperoleh
informasi. Namun, kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa kecanggihan
teknologi ini juga dapat memiliki dampak negatif terhadap pembangunan karakter
jika tidak digunakan dengan bijak. Kemajuan teknologi, yang sering dikaitkan
dengan kemajuan ekonomi, dapat membuat masyarakat menjadi terlalu bergantung
dan kurang mandiri jika tidak diimbangi dengan pembangunan karakter.
Dalam sebuah podcast yang diselenggarakan pada Sabtu
(3/6/2023), Rhenald Kasali, seorang Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia, mengungkapkan, "Saat ini, kita diserang oleh
gempuran teknologi dan ekonomi. Ekonomi memberikan kesejahteraan kepada
masyarakat. Namun, jika masyarakat semakin sejahtera, mereka cenderung menjadi
terlalu manja, itu sudah menjadi hal yang umum."
Salah satu tujuan utama yang dicanangkan oleh Bung Karno
adalah memperkuat pembangunan karakter dan bangsa sebagai dasar untuk memajukan
kehidupan anak bangsa. Menurut Rhenald Kasali, bangsa yang berhasil melepaskan
diri dari perangkap status kelas menengah dan mencapai tingkat kemajuan adalah
bangsa yang memiliki karakter yang bukan hanya sebatas mental, tetapi juga
memiliki kualitas moral yang tinggi.
Rhenald menambahkan, "Dalam kemajuan ekonomi yang
semakin pesat, orang cenderung menjadi lebih nyaman dan enggan untuk menghadapi
tantangan atau kesulitan. Mereka memiliki sikap yang lemah dan mudah
menyerah." Sebagai seorang penulis buku mengenai komunikasi pemasaran
kontemporer, Rhenald menjelaskan bahwa karakter bangsa adalah hasil akumulasi
atau sinergi dari karakter individu yang terus-menerus berkembang dan kemudian
bergabung dalam kelompok-kelompok.
Dengan demikian, Rhenald Kasali berpendapat bahwa
pembangunan karakter bangsa memainkan peran penting dalam memastikan
keberhasilan suatu negara dalam mencapai tingkat kemajuan yang berkelanjutan.
Rhenald Kasali kemudian mengilustrasikan betapa pentingnya
perencanaan pendidikan karakter sejak dini. Orang tua, yang kita temui setiap
hari, ternyata menjadi penggerak utama dalam pembentukan karakter individu.
"Pendidikan karakter ini seharusnya dimulai di sekolah, tetapi keluarga
juga berperan penting. Di sekolah, orang tua lebih khawatir jika anak mereka
tidak bisa matematika atau bahasa asing daripada membangun karakternya,"
jelasnya.
Profesor Rhenald sangat memperhatikan pentingnya pendidikan
karakter sejak dini. Menurutnya, pembangunan karakter bangsa dapat dicapai
dengan membentuk kebiasaan baik. Pembentukan karakter dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan juga lingkungan yang lebih luas,
seperti bangsa dan negara. Dalam konteks ini, Profesor Rhenald memberikan
contoh tentang pendidikan di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
"Jika kita pergi ke Amerika Serikat, orang-orang di sana, dan juga di Eropa, guru-guru lebih khawatir jika anak-anak tidak bisa mengantri atau berbaris dengan baik. Itu dianggap lebih penting daripada kemampuan matematika," ungkapnya.
Dalam konteks pembangunan karakter bangsa, orang tua
memiliki peran pertama yang harus bertanggung jawab dalam perkembangan karakter
anak, sehingga anak-anak memiliki semangat juang.
Namun, terdapat situasi di mana orang tua kurang
memperhatikan pendidikan pembangunan karakter. Keberhasilan dalam membangun
karakter sejak dini adalah modal bagi suatu negara untuk berkembang menjadi
negara maju.
"Negara yang mampu keluar dari perangkap kelas menengah
dan mencapai tingkat kekayaan adalah negara yang memiliki karakter,"
demikian disimpulkan oleh pendiri "Rumah Perubahan" ini.
Posting Komentar untuk "Teknologi Maju, Pekerja Waspadalah! Ancaman yang Mengintai di Balik Kemajuan"